Sabtu, 14 Januari 2012

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA

Sara adalah pandangan atau tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan dan golongan. Biasanya setiap tindakan memakai cara  kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang berdasarkan pada identitas diri atau golongan yang dapat dikatakan sebagai tindakan Sara. Tindakan ini sangat melecehkan kemerdekaan , menginjak-nginjak hak asasi manusia dan sangat mencoreng nama bangsa. karena dengan tindakan sara rasa kemanusian seseorang sudah tidak ada lagi , karena mereka hanya menggunakan kekerasa untuk menyelesaikan suatu masalah, sebenarnya tindakan sara tidak akan terjadi kalau tidak ada profokator . misalnya tindakan-tindakan seperti itu biasanya  didasari oleh ada sekelompok orang yang sengaja memerintahkan seseorang untuk melakukan tindakan sara agar keinginannya cepat tercapai atau untuk mendapatkan keinginannya mendapat halangan / hambatan jadi sekelompok orang tersebut harus melakukan tindakan sara .

SARA DAPAT DIGOLONGKAN DALAM TIGA KATAGORI :
  • Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.
  • Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.
  • Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.
Beberapa contoh masalah sara di Indonesia yang pernah terjadi antara lain yaitu:
  • Tragedy Mesuji yang terjadi karena perebutan lahan kelapa sawit antara warga dan perusahaan kelapa sawit yang berada didaerah tersebut
  • Kerusuhan poso, adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di poso , Sulawesi tengah yang melibatkan sekelompok agama muslim dan Kristen. Kerusuhan poso tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Poso I ( tanggal 25 – 29 Desember 1998 ) , Poso II ( tanggal 17 – 21 April 2000 ) , dan Poso III ( tanggal 16 Mei – 15 Juni 2000 )
  • Tragedi Mei 98 , pada bulan mei tahun 1998 terjadi kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa trisakti dan ketidaksukaan terhadap ras tionghowa ( cina ).

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA
  • Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka.
  • Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang berkonflik.
  • Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik.
  • Mengubah struktur organisasi formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi, dan semacamnya.
  • Saling mempercayai satu sama lain
  • Saling memberikan toleransi pendapat dan mudah memaafkan kesalahan
  • Memiliki  jiwa tenggang rasa antar sesame
  • Harus menindak tegas para pelanggar HAM
  • Memberikan perlindungan terhadap kelompok kecil



Data Diatas Bersumber :
http://insearching.tripod.com/sara.html
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/konflik-dan-cara-penanganannya.html
http://www.gudang24.blogspot.com/2012/01/alternatif-penanggulangan-masalah-sara.html

INTEGRASI DAN PERTENTANGAN SOSIAL

Ø  INTEGRASI
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat yang menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi dapat diartikan juga yaitu sebagai  :
  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial .
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Contoh Integrasi Sosial :        
·  Saling menghormati antar sesama .
·  Saling toleransi antar agama dalam masyasrakat.
·  Saling memahami Kebutuhan Sosial.
·  Tidak mengutamakan egonya.


Ø  PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial merupakan hal yang biasa kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat , biasanya pertentangan tersebut terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antar individu , diskriminasi , berprasanka tidak baik terhadap seseorang atau suatu kelompok ,etnosentisme (kecenderungan orang untuk membeda–bedakan orang lain) , dan juga biasanya di latarbelakangi dengan perbedaan keyakinan , agama dan kepercayaan antar sesama.
Pertentangan juga merupakan suatu tingkah laku yang biasanya disangkut pautkan dengan  emosi dan sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, pertentangan yang dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat.
Contoh prilaku yang akan menimbulkan pertentangan sosial :
  • Membeda-bedakan ras
  • Tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama .
  • Egois atau hanya memikirkan kepentingan sendiri.
  • Tidak adanya hubungan yang harmonis antar masyarakat.
Salah satu contoh pertentangan sosial yang pernah terjadi di Indonesia : Kerusuhan poso, adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di poso , Sulawesi tengah yang melibatkan sekelompok agama muslim dan Kristen. Kerusuhan poso tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Poso I (tanggal 25 – 29 Desember 1998) , Poso II (tanggal 17 – 21 April 2000) , dan Poso III (tanggal 16 Mei – 15 Juni 2000). Seperti yang dituliskan diatas, prilaku membeda – bedakan ras dan tidak adanya rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama agama yang terdapat di indonesia, yang menjadikan / menimbulkan sebuah pertentangan sosial.  
Ada pun cara untuk pencegahan pertentangan sosial atau konflik tersebut yaitu :
  • Elimination (salah satu yang terlibat pertentangan tersebut harus mengalah).
  • Integration (masalah – masalah yang diributkan atau dipermasalahkan harus didiskusikan , dipertimbangkan sampai mencapai kesepakatan hasil yang memuaskan bagi semua pihak).
  • Compromise (kedua klompok yang terlibat dalam pertentangan tersebut harus mencari jalan keluarnya atau mencari jalan tengahnya) sehingga agar tidak merugikan pihak lain.




Sumber :
http://octianaeni.blogspot.com/2011/01/pengaruh-pertentangan-sosial-dan.html
http://arifrahman29.blogdetik.com/2011/12/02/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

MASYARAKAT
Beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi di dunia :
1. Menurut Selo Sumardjan : masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx : masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok - kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim : masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi - pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt : masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama - sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Masyarakat juga harus mempunyai syarat - syarat sebagai berikut :

1.     Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2.    Telah bertempat tunggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3.     Adanya aturan - aturan atau undang - undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Ø  MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.      kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.      orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
3.      pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4.      kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
5.      interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi
6.      pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7.      perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Ø  MASYARAKAT PEDESAAN.

Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut:
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedangkan menurut Paul H. Landis : Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a.       mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c.       Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Ciri-Ciri Masyarakat Desa :
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b.      Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c.       Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d.      Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e.       Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja .
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan - perbedaan yang ada mudah - mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1.                  jumlah dan kepadatan penduduk
2.                  lingkungan hidup
3.                  mata pencaharian
4.                  corak kehidupan sosial
5.                  sratifikasi sosial
6.                  mobilitas sosial
7.                  pola interaksi sosial
8.                  solidaritas sosial
9.                   kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional




SUMBER :
http://www.andrepramanaputra.co.cc/2010/11/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat.html

Masalah - masalah sosial pemuda saat ini


Pemuda adalah individu yang sedang mengalami perkembangan baik emosi, fisik, psikis, dengan karakter yang dinamis, dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan saat – saat dimana masa berkembangnya secara biologis dan psikologis.
Karenanya pemuda memiliki semangat untuk berubah dan memiliki kemampuan untuk melakukan suatu perubahan.  Pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan saat ini maupun di waktu yang akan datang. Sejarah berbagai bangsa di dunia ini telah membuktikan bahwa pergerakan kaum muda-lah yang mengawali setiap perjuangan kemerdekaan, setiap perubahan serta setiap pembangunan arah sebuah bangsa tersebut. Peranan pemuda sangatlah penting dan sangat dibutuhkan demi untuk menciptakan suatu peranan masyarakat yang mampu membangun / membuat perubahan negara dimasa yang akan datang.
Hal ini di karenakan karena pemuda memiliki aspirasi yang berbeda dibandingkan dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi tersebut disebut dengan semangat pembaharuan. Sejarah mengatakan tanpa  adanya pemuda, negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus – menerus akan hidup dalam ketidakadilan. Pemuda saat ini banyak memiliki problematika yang sangat kompleks. Mulai dari masalah pengangguran,krisis mental, masalah moral, dan bahkan ada pemuda – pemuda yang sampai terjerumus kepada narkoba, minuman keras, hingga pergaulan bebas. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya pemuda yang mempunyai kerenggangan komunikasi antara anak dengan orangtuanya. Itu yang menyebabkan anak tersebut lebih memilih pergaulan diluar dan menjadikan lingkungan barunya. Terlebih lagi jika lingkungan barunya yang mengajarkan sesuatu yang kurang baik, maka anak tersebut akan terkena pengaruh dari lingkungan barunya tersebut.
Oleh karena itu banyak pemuda – pemuda yang tidak peduli akan bangsanya sendiri. Untungnya di Indonesia ini masih memiliki pemuda – pemuda yang peduli terhadap bangsanya. Tinggal bagaimana caranya agar pemuda lainnya bisa ikut berkontribusi untuk perubahan Indonesia. Perubahan itu sendiri tidak harus menunggu orang banyak. Dengan sendirinya akan bergulir bersama para pemuda yang tangguh, bertanggung jawab, dan teguh dengan komimennya untuk suatu perubahan. Pemuda saat ini juga harus mengikuti perubahan zaman yang serba canggih dengan bisa menggunakan teknologi sehingga tidak tertinggal oleh zaman. Dalam hal ini pemuda tidak boleh menjadi pemalas dan memiliki motivasi belajar yang rendah. Karena dengan begitu pemuda – pemuda itu tidak dapat membuat perubahan terhadap bangsanya. Oleh karena itu orang – orang terdekat/keluarga, khususnya orangtua perlu memaksimalkan peran mereka dalam mendidik agar mampu membentuk karakter seorang pemuda yang rajin dan ulet dalam belajar dan bekerja. Orangtua perlu memberikan / menyediakan sarana / tempat menjadikan diri mereka sebagai suri teladan bagi anak – anak mereka. Agar anak dapat menjadi suatu pemuda yg mampu membawa perubahan terhadap bangsa dan negaranya.

PELAPISAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT


A.    PELAPISAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
  1. Pengertian Pelapisan Sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin,  pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas - kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas - kelas tinggi dan kelas – kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
Sedangkan menurut P.J. Bouman,  pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas - kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan – lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam - macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nila - nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
Bentuk pelapisan social dalam masyarakat :
1) Masyarakat Kelas Atas (Upper Class)
2) Masyarakat Kelas Menengah (Middle Class)
3) dan masyarakat Kelas Bawah (Lower Class).
  1. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
-       Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang - orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
-       Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
c.       Dampak dari pelapisan sosial
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.
-       Dampak positif
Pelapisan sosial memberikan dampak positif jika dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, Dengan system pelapisan sosial ini, maka akan terjalin kerja sama yang bersifat mutualisme.
-       Dampak negatif
Kalangan kelas atas yang memandang rendah kalangan bawah semakin memperparah situasi, masyarakat bawah yang tidak menerima dirinya berada di bawah merasa cemburu kepada orang lain yang berada di atas. Akibatnya, terjadilah tindakan - tindakan kriminal. Sikap saling tidak menghargai orang lain seperti itu dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.


SUMBER :
http://dh3m0echan.wordpress.com/2011/01/02/31/

A. HUBUNGAN ANTARA HUKUM, NEGARA, DAN PEMERINTAHAN


Ø  DEFINISI HUKUM
Menurut Utrecht HUKUM adalah himpunan peraturan - peraturan (perintah / larangan) yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
Hukum memiliki ciri dan sifat, yaitu ciri hukum adalah adanya perintah atau larangan, yang harus dipatuhi oleh setiap orang. Dan hukum bersifat mengatur dan memaksa.
Ø  DEFINISI NEGARA
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dan masyarakat.
Sifat - sifat Negara yaitu :
a.       Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal untuk mencapai ketertiban dan mencegah anarkhi dalam masyarakat.
b.      Sifat monopoli, negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
c.       Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang - undangan mengenai semua orang tanpa kecuali.



Ø  DEFINISI PEMERINTAHAN
o   Pemerintah dalam arti luas
Adalah suatu alat perlengkapan negara seluruhnya (aparatur negara) sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas / kekuasaan negara.
o   Pemerintah dalam arti sempit
Adalah suatu alat perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintah dalam arti sempit. Contoh, presiden menunjuk para menteri sebagai pembantunya dalam menentukan politik negara menurut departemennya (pembagian kekuasaan) presiden dan para menteri inilah yang disebut pemerintah dalam arti sempit.

Di dalam negara harus ada yang namanya pemerintahan, yang mengatur rakyat yang ada di negara tersebut. Dan yang mengatur rakyat di suatu negara adalah hukum. Hukum di buat oleh pemerintah. Hukum di suatu negara akan berlaku di negara itu saja, dan tidak akan berlaku di negara lain. Hukum di suatu negara pun berbeda dengan negara lain.
Suatu negara terbentuk oleh  karena adanya kehendak rakyat yang menyatakan diri secara sukarela untuk bersatu menentukan hukum dan kebiasaan apa yang menjadi panutan atau kepatuhan yang mereka sepakati bersama. Hukum di perlukan untuk menata pemerintahan yang bersih, dan sebaliknya pemerintahan yang bersih merupakan pemerintahan yang menegakan supremasi hukum sebagai pedoman dalam menjalankan amanat dan kehendak rakyat yang berlangsung secara konstitusional.

SUMBER :
http://business.fortunecity.com/millionaire/97/hukum__pemerintahan_yang_bersih_art.htm

DAMPAK GLOBALISASI DAN TEKNOLOGI TERHADAP KEBUDAYAAN


Pengertian Globalisasi
    Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.

Pengertian Teknologi  
       Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang - barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Globalisasi kebudayaan
      Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai - nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai - nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek - aspek kejiwaan / psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek - aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
      Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai - nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).


      Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Aspek - Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Berkembangnya atus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusia. Banyak yang terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup masyarakat, yaitu:
a. Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern;
b. Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis;
c. Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat;
d. Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis;
e. Kehidupan yang bergantung pada alam menjadi kehidupan yang menguasai alam
Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.
a. Aspek Positif
Beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi”
1)      Pola Hidup yang serba cepat Teknologi memberikan manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian, petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan 3 bulan sekali, kemudian dalam bidang makanan banyak produk makanan siap saji (serba instant).
2)      Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi, Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara gratis dan berlimpah.
Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat.
3) Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah, Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan memberikan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.
b. Aspek Negatif, Perkembangan teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan masyarakat, dampak tersebut sebagai berikut:
1. Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern
Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangatr banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi buruh pabrik.
2. Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis.
Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan kehidupan sosialnya.
3. Masuknya Pola Hidup budaya barat
Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun. Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak megetahui secara jelas nilai - nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.
4. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Dampak Kemajuan Teknologi terhadap Kebudayaan
      Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai - nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah - tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.

Sumber Pustaka :
http://www.gudangmateri.com/2011/01/dampak-globalisasi-terhadap-bangsa-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://fajarsulis.wordpress.com/2010/04/21/pengaruh-dampak-globalisasi-terhadap-kebudayaan-indonesia/
http://koeeko.wordpress.com/2011/03/05/damapak-kemajuan-teknologi-informasi-bagi-kebudayaan-2/
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
http://nengmanist.blogspot.com/2011/10/dampak-globalisasi-dan-kemajuan.html

KEBUDAYAAN [ ADAT ISTIADAT ] SUATU DAERAH



jawa tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah. mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco, ada juga tembang - tembang ( lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campur sari. Ada  juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni, peran khas dari jawa. Di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang sampai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. budaya jawa tengah sungguh banyak, mulai dari wayang kulit, batik, tarian jawa, keris jawa,  dan masih banyak lagi.
Wayang Kulit
Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa - sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa - sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Menurut Kitab Centini, tentang asal - usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula - mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sekitar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.
Batik
Kesenian gambar di atas kain khas Jawa Tengah.
 Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di masa lampau, khususnya di Kerajaan Mataram  kemudian Kerajaan Keraton Solo  dan Yogyakarta .
http://www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/media/images/batik-jateng/3218942-1-ind-ID/Batik-Jateng_medium.jpg
Awalnya batik dikerjaan terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja, keluarganya, serta para pengikutnya.
Oleh karena banyaknya pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton untuk dikerjakan di tempat masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, kesenian batik ini ditiru oleh rakyat setempat dan kemudian menjadi pekerjaan kaum wanita di dalam rumahnya untuk mengisi waktu senggang.
Selain itu, batik yang awalnya hanya untuk keluarga keraton, akhirnya menjadi pakaian rakyat yang digemari pria dan wanita. Dahulu, bahan kain putih yang dipergunakan untuk membatik adalah hasil tenunan sendiri. Sementara bahan pewarnanya diambil dari tumbuh - tumbuhan asli Indonesia.  Beberapa bahan pewarna tersebut antara lain pohon mengkudu, soga, dan nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya dari tanah lumpur. Sentra kerajinan batik tersebar di daerah Pekalongan, Kota Surakarta, dan Kab. Sragen.
TARIAN JAWA
Tarian merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa kerajaan dulu tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek gerak, maka akan berpengaruh pada tari - tarian istana. Jawa terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerakan mata.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kanjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan/Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita.
KERIS JAWA
Keris dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura.
Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi, nikel, bahkan dicampur dengan unsur batu meteorid yang jatuh dari angkasa sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan suatu upaya spiritual oleh sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.

http://agungaw.wordpress.com/2010/02/22/pkn-mnggu2/